Pernahkah kita benar-benar menyadari apa alasan kuat yang membuat marah? Satu menit yang lalu semuanya baik-baik saja dan satu menit kemudian muncul emosi hingga ingin meledak menjadi amarah? Kemarahan adalah respon fisik yang normal dan sehat. Semua orang pernah berada di titik tersebut tetapi yang membedakan adalah bagaimana cara mengatasi atau mengendalikannya. Pahami sedini mungkin, apa yang memicu emosi hingga bisa mengurangi kemarahan di luar kendali atau bijaklah saat kesal atau marah, terutama dalam kehidupan sehari-hari.
Saat kesal atau marah, komunikasi pun menjadi buruk. Bila kita menegur atau meminta sesuatu, sampaikan dengan baik. Janganlah menghardik. Meski kita memiliki hak untuk memerintah, tak seorang pun merasa telah membolehkan kita menghardik mereka. Hardikan itu mudah menggoyahkan harga diri pendengarnya. Ia memerahkan telinga, memadamkan muka dan menumbuhkan dendam. Menghardik adalah tindakan semena-mena yang dapat dilakukan pita suara kita. Jangan rancukan kewibawaan dengan suara yang hingar bingar. menghardik sama sekali bukan bagian dari kepemimpinan, karena hanya dilakukan oleh seseorang yang kehabisan cara dan bisa jadi putus asa.
Sesungguhnya suara terbaik adalah yang lembut dan santun terdengar, sedangkan suara seperti halilintar menggelegar tak terhiraukan. Apabila berada pada situasi yang tidak menyenangkan, ambillah waktu untuk menenangkan diri sehingga terhindar dari keadaan yang semakin buruk. Pemimpin sejati selalu menjadi sosok yang dikasihi oleh pengikutnya. maka sudah cukup bagi mereka berdeham perlahan, bukannya berteriak, menjerit-jerit tak tentu untuk menarik perhatian orang lain. Bagi mereka, menghardik hanya diperbolehkan pada satu saat saja yaitu untuk membangunkan dirinya sendiri yang mulai terlenakan oleh kekeliruan.
Saat kesal atau marah, komunikasi pun menjadi buruk. Bila kita menegur atau meminta sesuatu, sampaikan dengan baik. Janganlah menghardik. Meski kita memiliki hak untuk memerintah, tak seorang pun merasa telah membolehkan kita menghardik mereka. Hardikan itu mudah menggoyahkan harga diri pendengarnya. Ia memerahkan telinga, memadamkan muka dan menumbuhkan dendam. Menghardik adalah tindakan semena-mena yang dapat dilakukan pita suara kita. Jangan rancukan kewibawaan dengan suara yang hingar bingar. menghardik sama sekali bukan bagian dari kepemimpinan, karena hanya dilakukan oleh seseorang yang kehabisan cara dan bisa jadi putus asa.
Sesungguhnya suara terbaik adalah yang lembut dan santun terdengar, sedangkan suara seperti halilintar menggelegar tak terhiraukan. Apabila berada pada situasi yang tidak menyenangkan, ambillah waktu untuk menenangkan diri sehingga terhindar dari keadaan yang semakin buruk. Pemimpin sejati selalu menjadi sosok yang dikasihi oleh pengikutnya. maka sudah cukup bagi mereka berdeham perlahan, bukannya berteriak, menjerit-jerit tak tentu untuk menarik perhatian orang lain. Bagi mereka, menghardik hanya diperbolehkan pada satu saat saja yaitu untuk membangunkan dirinya sendiri yang mulai terlenakan oleh kekeliruan.