Setiap manusia dianugerahi kebisaan atau kemampuan bahkan ketrampilan yang berbeda-beda tetapi tidak untuk ditertawakan serta dicela. Kebiasaan atau kemampuan dan ketrampilan, ada yang disadari dan ada pula yang tidak. Ketika kita menyadari semua itu maka sebagian akan menekuni dan mengembangkannya semaksimal mungkin tetapi ada pula yang mengabaikannya bahkan menghilangkan seolah-olah tidak pernah memilikinya. Salah satu penyebab sulitnya menerima kelebihan kita, kadangkala karena tidak mau mengakui dan ingin lebih dalam hal yang lain.
Kita lihat terlebih dahulu tentang kelebihan. Kelebihan adalah suatu kemampuan karakteristik atau ciri tentang diri yang kita anggap lebih baik daripada kemampuan-kemampuan atau aspek-aspek lain dalam diri kita. Karena tidak semua bisa kita lakukan, bukan berarti kita tidak bisa melatih kelemahan yang ada namun kita tidak boleh terpaku dengan kelemahan-kelemahan yang kita punya bahkan menyesalinya. Yang harus kita lakukan adalah mengembangkan kebisaan kita dan jangan terpaku pada kelemahan yang kita punya karena itu tidak akan menyelesaikan masalah malahan akan membuang waktu saja. Tidak ada keluhan dalam menjalani hidup karena hanya keceriaanlah yang terbaik. Ketika kita menertawakan seseorang akan kelebihannya, tanpa sadar kita mengakui kelebihan yang dimilikinya dan semakin menyadari ketidakmampuan kita. Sepantasnyalah kita selalu ingat sebelum menertawakan dan biarkan mereka menertawakan karena ada lebih banyak lagi orang yang kagum.
Kekurangan adalah kemampuan yang sebenarnya kita harapkan untuk lebih baik dari kondisi sesungguhnya namun ternyata tidak. Jadi yang kita anggap kurang, biasanya hal yang kita inginkan lebih baik. Kekurangan ini biasanya melahirkan rasa malu dan rasa minder atau rendah diri. Galilah selalu potensi diri, kenalilah diri lebih dalam dan lebih jauh karena disana akan kita dapati sesuatu yang tak terduga yang akan menjadi kelebihan dan keunikan diri sendiri dibandingkan orang lain. Keunikan ini tidak melulu harus mayoritas, keunikan minoritaspun tak perlu membuat kita malu.
Definisi minoritas umumnya hanya menyangkut jumlah. Suatu kelompok dikatakan sebagai minoritas apabila jumlah anggota kelompok tersebut secara signifikan jauh lebih kecil daripada kelompok lain di dalam komunitas. Akan tetapi pengertian minoritas tidak selalu terkait dengan jumlah anggota. Suatu kelompok akan dianggap kelompok minoritas apabila anggota-anggotanya memiliki kekuasaan, kontrol dan pengaruh yang lemah terhadap kehidupannya sendiri dibanding anggota-anggota kelompok dominan. Jadi, bisa saja suatu kelompok secara jumlah anggota merupakan mayoritas tetapi dikatakan sebagai kelompok minoritas karena kekuasaan, kontrol dan pengaruh yang dimiliki lebih kecil daripada kelompok yang jumlah anggotanya lebih sedikit.
Definisi minoritas umumnya hanya menyangkut jumlah. Suatu kelompok dikatakan sebagai minoritas apabila jumlah anggota kelompok tersebut secara signifikan jauh lebih kecil daripada kelompok lain di dalam komunitas. Akan tetapi pengertian minoritas tidak selalu terkait dengan jumlah anggota. Suatu kelompok akan dianggap kelompok minoritas apabila anggota-anggotanya memiliki kekuasaan, kontrol dan pengaruh yang lemah terhadap kehidupannya sendiri dibanding anggota-anggota kelompok dominan. Jadi, bisa saja suatu kelompok secara jumlah anggota merupakan mayoritas tetapi dikatakan sebagai kelompok minoritas karena kekuasaan, kontrol dan pengaruh yang dimiliki lebih kecil daripada kelompok yang jumlah anggotanya lebih sedikit.
Dalam kondisi peradaban yang dinamis, setiap kelompok minoritas tidak menyatukan diri dengan kelompok mayoritas. Mereka tetap mempertahankan identitasnya namun dapat hidup berbaur dengan kelompok lain dengan baik. Kondisi seperti ini merupakan kondisi yang ingin dicapai dalam kehidupan bermasyarakat. Semua diharapkan tetap menunjukkan jati dirinya dengan tetap mempertahankan identitas masing-masing namun bisa dan mampu bergaul secara baik dengan mayoritas.
Kembali pada tulisan di awal, tidak semua bisa kita lakukan. Namun bukan berarti harus mundur. Kita jelas bisa melihat bahwa kita tidak diciptakan sama dalam hal jenis dan tingkat kemampuan, bukan saja kita perlu menoleransi keberadaan atau kehadiran seseorang yang lebih lemah dari diri kita, memandang manusia bukan dari segi kegunaannya saja tapi dari segi bahwa dia adalah orang yang diciptakan dan ditempatkan di samping kita yang mesti juga dihormati. Sebaiknya kita memberikan bantuan kepada yang kita anggap lebih lemah, jangan malah melecehkan atau membuangnya.
Kita tidak dapat berkata bahwa kita tidak membutuhkan siapapun atau apapun karena justru dengan keragaman kebisaan itulah yang menjadikan kita saling melengkapi, saling memberikan penghormatan dan saling memperhatikan supaya tidak terjadi perpecahan.
Setiap orang pasti ada kekurangan dan kelebihannya tetapi seringkali kita cenderung ingin menjadi orang di luar dari diri kita.
*** Jadilah dirimu jangan jadi diri orang lain dan jadilah dirimu yang terbaik ***