Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H telah dilaksanakan di kediaman Ketua Perwasi Pusat, Ibu Chandraleika M. Mulia. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 28 Maret 2015 yang lalu. Selain itu kegiatan ini merupakan salah satu program kerja tahunan Perwasi bidang kerohanian Islam, dihadiri oleh 63 peserta yang meliputi karyawati dan istri karyawan anggota Perwasi perwakilan/cabang Depok, Menteng, Kebayoran dan Tanjung Priok.
Dalam sambutannya Ibu Chandraleika M. Mulia selaku Ketua Perwasi Pusat menyampaikan, ’‘Semoga dengan peringatan maulid nabi ini, kita semua menjadi insan yang lebih beriman dan bertaqwa dari sebelumnya serta tausyiah yang akan disampaikan Habib nanti bisa menjadi bahan perbaikan bagi diri kita masing-masing.”. Acara berlangsung sederhana namun penuh khidmat. Hal ini tercermin dari kebersamaan dan keharmonisan seluruh peserta pengajian yang hadir kala itu. Suasana semakin syahdu saat lantunan shalawat dikumandangkan melalui pembacaan Rawi Barjanji Maulid, dilanjutkan dengan tausyiah dari Habib Husin Mulachela.
Adapun tausyiah kali ini mengenai maulid bertepatan di 12 Rabiul Awal atau 21 Januari 2015, bahwa Nabi Muhammad adalah nabi akhir zaman yang selalu menjadi panutan yang tak akan pernah ada yang mengingkari kebenarannya. Beliaulah yang menuntun seluruh umat manusia menuju jalan terang yang senantiasa disinari dengan cahaya Islam. Dengan perjuangan beliau umat manusia bangkit dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang dengan cahaya Islam. Karena beliau jugalah seluruh manusia yang ada di bumi ini selamat dari kehancuran serta dengan kelahiran nabi akhir zaman ini terciptalah aturan-aturan Islam yang penuh dengan keharmonisan, persaudaraan dan keseimbangan dengan terhapusnya perselisihan, pertikaian dan peperangan.
Habib-pun menceritakan salah satu kisah kecintaan Nabi Muhammad pada umatnya.
Suatu ketika, Sayyidatuna Aisyah ra tengah duduk bersama Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba dia mendengar Nabi Muhammad SAW mendoakan dirinya. Di dalam doa, beliau mengatakan, “Ya Allah ampuni Aisyah, segala dosa-dosanya yang terdahulu, yang akan datang, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan.” Mendengar doa tersebut, Sayyidatuna Aisyah tertawa bahagia, hingga kepalanya menunduk sampai ke bawah karena tawanya.
"Ya, Aisyah, engkau bahagia dengan doaku?" tanya Nabi Muhammad SAW kepada istrinya yang berjuluk humaira itu.
“Ya, Rasulullah, bagaimana aku tidak bahagia. Engkau mendoakan aku dengan doa yang demikian agung?
"Demi Allah, wahai Aisyah, itu adalah doaku untuk semua umatku setiap selesai shalat.”
Begitulah, wujud kecintaan Nabi kepada umatnya. Setiap saat selalu mendoakan untuk kebaikan umatnya, yang banyak berlumuran dosa, termasuk kita. Betapa luar biasa jasa Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia yang ada di dunia ini. Maka sudah sepantasnya kita sebagai umatnya untuk selalu mengenangnya dan berusaha sekuat tenaga untuk mengamalkan apa yang telah diajarkan oleh beliau. Karena apa yang telah dikatakan, dilakukan dan ditetapkan oleh beliau menjadi sumber dasar segala hukum Islam setelah Al Qur'an yang sudah tidak diragukan kebenarannya. Karena dengan selalu mengikuti apa yang diajarkan kepada kita maka kita akan diakui sebagai umat beliau kelak di Hari Kiamat. Dan bersama dengan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di akhirat adalah kenikmatan yang agung dan keutamaan yang mulia.
Dengan berakhirnya tausyiah yang disampaikan Habib, maka berakhir pulalah peringatan maulid nabi besar Muhammad SAW, acara dilanjutkan dengan pengajian, mempelajari pembacaan Al Qur’an yang dibimbing oleh Ibu Hj. Wir yang diikuti oleh peserta yang hadir dengan penuh antusias. Pada akhir acara, seluruh peserta pengajian dipersilakan menyantap hidangan seraya beramah tamah.