Sebagai manusia yang sudah diberikan kemuliaan dibandingkan makhluk lainnya, seharusnya kita perlu banyak bersyukur karena kita telah dianugerahi kelebihan oleh Allah SWT. Kita berbeda dari makhluk lain, apa yang membuat kita berbeda adalah karena kita memiliki otak untuk berpikir dan hati untuk merasa. Dalam hidup kita harus bisa menata hati, agar hati ini dapat terjaga dari unsur negatif, sehingga hidup ini dapat dinikmati secara maksimal.
Hal yang sulit untuk dilakukan dalam menata hati adalah menahan untuk tidak mudah tersinggung oleh sikap maupun perkataan orang lain. Lalu sebenarnya apa yang membuat kita mudah tersinggung? Mari kita sama-sama lihat dan rasakan. Pernahkah hati kita merasa lebih tinggi dan merasa memiliki kemampuan yang lebih daripada orang lain? Misal kita merasa lebih pintar, lebih tampan, lebih cantik, berbuat lebih baik, lebih pintar, punya rejeki lebih, punya jabatan lebih baik. Apabila kita sering merasakan semua hal itu, maka bersiap-siaplah untuk selalu mudah tersinggung.
Cara utama untuk menata hati adalah dengan tidak merasa memiliki kelebihan dibandingkan orang lain, simple but hard to do. Dua hal yang menyebabkan perkataan orang lain seolah menusuk dan menyakiti hati adalah karena “perkataan ” itu dianggap bermakna negatif dan hati kita menjadi terluka. Sebenarnya sederhana saja, untuk menjaga hati agar tidak mudah tersinggung adalah dengan menganggap semua perkataan itu bermakna positif.
Saatnya untuk membangun diri dengan menata hati ini sehingga tidak mudah tersinggung. Hati ini bersifat impersonal, misterius, sulit dikendalikan namun dapat menyentuh akal. Ada tiga cara untuk mengatasi supaya hati ini tidak mudah tersinggung yaitu dengan belajar melupakan, memaafkan dan memahami orang lain.
Tidak ada sesuatu yang buruk dan baik, pikiranmulah yang menciptakannya. - Hamlet